Selasa, 19 Juni 2012

Sebuah Kenangan di Masalalu

Karya: Damar Rakhmayastri dan M. Erlangga Fauzan


Darimana datangnya rasa ini.
Yang tiba-tiba memunculkan kenangan-kenangan lama.
Kugelengkan kepala untuk mengatakan tidak pada kenangan-kenangan itu.
Tapi sebagian dari diriku terus mengiyakan. 
Mengiyakan untuk tidak. 
Tidak pada kenangan yang menenggelamkan.


Langkahku sudah pasti.
Setidaknya itu yang ada dalam benakku.
Ya, hatiku berkata pasti.
Tapi aku tak yakin seberapa lama lagi ia akan bertahan.

Cumbu dan rayu seketika menyeruak setelah ku buka mata.
Bagai virus ia membelah diri.
Cumbu itu mencoba merayu.
Memaksa tarianya masuk dalam pikiranku.
Merasuk ke tiap pembuluh darah, mengakar hingga belulang. 
Masih mencoba berdiri walau goyah.
Ah, aku tak mau mengingat lagi.
Tentang seseorang yang mengingkari kesetiaan.

Masalalu, kenapa kita tidak sepaham dalam waktu?


(Dalam Dunia Maya, 20 Juni 2012)
--------------------------------------------------------------------------------
Sebuah proyek kecil dari obrolan ringan di jejaring sosial : Sebuah puisi kolaborasi. 
Sungguh rumit untuk menuliskan sesuatu bukan untuk satu pikiran saja.
Menggabungkan dua pikiran dalam satu puisi merupakan sesuatu yang seru!
Kapan-kapan lagi ya kita nulis puisi bareng :D