Senin, 17 Maret 2014

Aku dan Apakah Engkau Bersembunyi?

Di dalam matamu aku melihat waktu berjalan mundur dan kau menikmati semua yang hadir disana

Datanglah senja dengan kedalaman yang membuatmu tenggelam kegirangan

Di kejauhan kesabaran melihat seksama rupa kesedihan inginnya hampiri dan memeluk

Engkau berjalan melingkari bayangmu, teguh mengikuti tekun langkahkan kaki

Tapi bayangan tetap menghindar berjalan satu langkah lebih cepat dari dirimu

Aku melihatmu menyerah dan tertawa sembunyi dari masalah
Tertawamu membangunkan sesuatu di atas kepala

Itulah Tuhan, menjelma sebagai rerintik hujan menghiasi sore bersama sinar matahari lembut
Semuanya mengalir tiada terencana
Hujan memberimu kesempatan untuk leluasa menangis

Air matamu bercampur udara lembab
Air matamu
Air mata tuhan
Yang akan selalu memberiku tanya: Kapan kau mengizinkan diriku hanyut bersamamu?

Kota Jogja,
dinihari, 18 Maret 2014

Senin, 10 Maret 2014

Hanyut

Kita terbang mengawan angkasa 
menyapa matahari menikmati hangatnya 
bersaksi atas sore lalu mencuri senja 
dari hujan-hujan yang buat resah menjadi-jadi 
dari waktu-waktu yang rebut peluk kita 
Oh, kita melayang mabuk di udara 
Oh, kita memejam saling doa tabahkan jiwa 
Oh, kita bersama menyatu… 
Berjalan dan tidak sendirian...

Maret, 2014