Rabu, 31 Oktober 2012

Ini opini saya...



Proses interaksi sosial sangat dibutuhkan dalam proses berkesenian. Mahasiswa seni dalam berkehidupan tidak dapat dipisahkan oleh proses ini. Proses ini juga merupakan media bagi para mahasiswa seni untuk mendapatkan inspirasi dan lebih lanjutnya merupakan tahapan untuk mengenal lebih dalam siapa diri mereka. Dalam kegiatan untuk mencari inspirasi untuk menghasilkan karya yang baik hal pertama yang harus dilakukan adalah proses pencarian bahan-bahan. Materi-materi itu tidak mungkin didapatkan jika manusia hanya berdiam saja. Manusia perlu melakukan komunikasi antar sesama. Turun mendekatkan diri kepada komunitas-komunitas masyarakat. Memasuki pergaulan seluas-luasnya di berbagai lapisan masyarakat. Dengan kegiatan seperti itu, mahasiswa seni dapat meningkatkan unsur kepekaan dan pintar mengolah rasa emosi di dalam diri. Kegiatan turun langsung di dalam masyakarat tersebut juga menyelaraskan dan menyeimbangkan pola pengembangan pengetahuan dan wawasan. Tidak melulu dengan melihat dan mencari referensi melalu media massa atapun internet. Tapi juga dengan pengalaman empiris. Di dalam melakukan proses interkasi sosial diatas terdapat beberapa faktor yang berpengaruh yaitu imitasi, sugesti, identifikasi dan simpati.
Imitasi
Setiap orang pasti memiliki sosok idola. Dan setiap manusia yang memiliki tokoh idola cenderung meniru setiap penampilan visual dan gaya hidup si idola. Tokoh idola itulah yang merupakan kiblat manusia dalam berpakaian, bergaya rambut, dan sebagainya. Disini peran media massa dan lingkungan sangat berpengaruh. Dua media tersebut berjasa penting terhadap proses pengenalan para tokoh.
Sugesti
Merupakan kata yang diambil dari bahasa Inggris. Suggest artinya memberi saran. Suggestion artinya mengacu pada pikiran. Menurut KBBI sugesti sendiri adalah anjuran, saran, dorongan atau pengaruh yang dapat menggerakkan hati orang. Seorang mahasiswa seni tidak boleh melupakan tahap ini. Mahasiswa seni memerlukan saran, anjuran dan pendapat dari orang lain yang sesuai kebutuhan disiplin ilmu mahasiswa tersebut. Seorang mahasiswa juga harus berani untuk memasuki dunia pergaulan yang baru dan menyerap sebanyak-banyaknya ilmu dari tempat itu. Omongan-omongan orang lain juga tidak boleh diterima secara mentah dan dipercaya begitu saja. Tetapi, jika ingin tahu bagaimana rasanya merokok kenapa tidak dicoba? Atau jika ingin tahu bagaimana rasanya berkelahi kenapa diam saja dan tidak mencari gara-gara? Begitulah.
Identifikasi
Adalah proses untuk menjadi sama atau identik dengan tokoh idolanya. Berbeda dengan imitasi, proses ini tidak sekedar meniru secara visual. Tetapi mengidentikkan diri hingga unsur kejiwaannya. Seorang mahasiswa seni dalam proses ini meniru dan mengadaptasi sampai ke ideologi dan kebiasaanya. Apa kegiatan favorit. Apa pandangan politiknya. Bagaimana sikapnya terhadap bangsa. Apa buku yang dibacanya. Misalnya, seseorang yang fanatik mengidolakan Bob Marley ia akan berpenampilan seperti Bob Marley tidak hanya secara visual saja tetapi juga pandangan dan sikap hidupnya.
Simpati
Dalam berkarya, mahasiswa seni membutuhkan dasar pijakan sebagai alat atau media pendukung dalam menguatkan narasi ataupun mengiyakan setiap pemikiran dan perilakunya. Itulah alasan kenapa orang-orang bersimpati. Coba bayangkan jika karya si A tidak sesuai dengan pemikiran kita atau omongan si B tidak sesuai dengan pandangan hidup kita, apakah kita simpati? Sekian.

Puisi Kesepian

Haruskah pada malam kubersimpuh?
Merenung dan merindu seorang diri.
Gumpal rindu mengendap.
Menunggu siap untuk meledak.
Untuk siapa? Tiada.
Ketiadaan yang benar-benar!
Kosong!
Sepi!
Tersisa manusia sia hidup tak berarti.
Haruskah pada malam kubersimpuh?
Ya, mau tidak mau.