Proses
interaksi sosial sangat dibutuhkan dalam proses berkesenian. Mahasiswa seni
dalam berkehidupan tidak dapat dipisahkan oleh proses ini. Proses ini juga
merupakan media bagi para mahasiswa seni untuk mendapatkan inspirasi dan lebih
lanjutnya merupakan tahapan untuk mengenal lebih dalam siapa diri mereka. Dalam
kegiatan untuk mencari inspirasi untuk menghasilkan karya yang baik hal pertama
yang harus dilakukan adalah proses pencarian bahan-bahan. Materi-materi itu
tidak mungkin didapatkan jika manusia hanya berdiam saja. Manusia perlu
melakukan komunikasi antar sesama. Turun mendekatkan diri kepada
komunitas-komunitas masyarakat. Memasuki pergaulan seluas-luasnya di berbagai
lapisan masyarakat. Dengan kegiatan seperti itu, mahasiswa seni dapat
meningkatkan unsur kepekaan dan pintar mengolah rasa emosi di dalam diri.
Kegiatan turun langsung di dalam masyakarat tersebut juga menyelaraskan dan
menyeimbangkan pola pengembangan pengetahuan dan wawasan. Tidak melulu dengan
melihat dan mencari referensi melalu media massa atapun internet. Tapi juga
dengan pengalaman empiris. Di dalam melakukan proses interkasi sosial diatas
terdapat beberapa faktor yang berpengaruh yaitu imitasi, sugesti, identifikasi
dan simpati.
Imitasi
Setiap orang pasti memiliki sosok
idola. Dan setiap manusia yang memiliki tokoh idola cenderung meniru setiap
penampilan visual dan gaya hidup si idola. Tokoh idola itulah yang merupakan
kiblat manusia dalam berpakaian, bergaya rambut, dan sebagainya. Disini peran
media massa dan lingkungan sangat berpengaruh. Dua media tersebut berjasa
penting terhadap proses pengenalan para tokoh.
Sugesti
Merupakan kata yang diambil dari
bahasa Inggris. Suggest artinya memberi saran. Suggestion artinya mengacu pada
pikiran. Menurut KBBI sugesti sendiri adalah anjuran, saran, dorongan atau
pengaruh yang dapat menggerakkan hati orang. Seorang mahasiswa seni tidak boleh
melupakan tahap ini. Mahasiswa seni memerlukan saran, anjuran dan pendapat dari
orang lain yang sesuai kebutuhan disiplin ilmu mahasiswa tersebut. Seorang
mahasiswa juga harus berani untuk memasuki dunia pergaulan yang baru dan
menyerap sebanyak-banyaknya ilmu dari tempat itu. Omongan-omongan orang lain
juga tidak boleh diterima secara mentah dan dipercaya begitu saja. Tetapi, jika
ingin tahu bagaimana rasanya merokok kenapa tidak dicoba? Atau jika ingin tahu
bagaimana rasanya berkelahi kenapa diam saja dan tidak mencari gara-gara? Begitulah.
Identifikasi
Adalah proses untuk menjadi sama atau
identik dengan tokoh idolanya. Berbeda dengan imitasi, proses ini tidak sekedar
meniru secara visual. Tetapi mengidentikkan diri hingga unsur kejiwaannya.
Seorang mahasiswa seni dalam proses ini meniru dan mengadaptasi sampai ke ideologi
dan kebiasaanya. Apa kegiatan favorit. Apa pandangan politiknya. Bagaimana
sikapnya terhadap bangsa. Apa buku yang dibacanya. Misalnya, seseorang yang
fanatik mengidolakan Bob Marley ia akan berpenampilan seperti Bob Marley tidak
hanya secara visual saja tetapi juga pandangan dan sikap hidupnya.
Simpati
Dalam berkarya, mahasiswa seni
membutuhkan dasar pijakan sebagai alat atau media pendukung dalam menguatkan
narasi ataupun mengiyakan setiap pemikiran dan perilakunya. Itulah alasan
kenapa orang-orang bersimpati. Coba bayangkan jika karya si A tidak sesuai
dengan pemikiran kita atau omongan si B tidak sesuai dengan pandangan hidup
kita, apakah kita simpati? Sekian.