Produk
kesenian tidak terlepas dari rancangan ataupun susunan-susunan konsep yang
disengaja. Para seniman tidak hadir begitu saja di muka bumi dengan karya seni
yang dibuatnya. Mereka hidup dengan penuh proses serta belajar terus-menerus
sesuai bidang seni masing-masing. Ibarat membuat keris, semakin banyak dan
tekun dalam menempa, semakin baik juga kualitas keris yang dihasilkan. Seniman juga
tidak serta merta sesuka hatinya membuat karya. Walaupun di dalam seni, seniman
dituntut untuk selalu liar dalam berimajinasi dan proses kreatif tetapi wajib
pula mereka mempertanggungjawabkan hasil karya yang dibuat.
Hasil
karya seni dibagi dalam 3 haluan besar. Yaitu seni rupa, seni pertunjukan, dan
seni audio visual. Ketiga-tiganya merupakan disiplin ilmu yang membutuhkan
keseriusan dan fokus mendalam. Seorang seniman sesungguhnya akan menolak
mencipta karya dengan instan karena sikap tersebut merupakan pembohongan
besar-besaran terhadap dirinya sendiri. Ada kesadaran di setiap seniman untuk
tidak berupaya instan di dalam setiap hasil karyanya. Pencipta karya juga tidak
akan bekerja dengan asas buru-buru maupun hanya untuk mendongkrak popularitas
belaka. Mereka percaya, popularitas akan muncul sendirinya asal tetap
konsisten. Demi mendapatkan nilai estetika tinggi, tidak jarang seniman rela
meninggalkan kehidupan sehari-harinya hanya untuk menciptakan sebuah karya. Dalam
mencipta karya, seniman juga mengimbangi rasa etikanya dengan bersosialisasi di kantong-kantong perkumpulan
masyarakat. Dengan begitu referensi dalam mencipta karya semakin banyak dan
karya yang dihasilkan semakin matang. Begitulah pendekatan empiris sangat
dibutuhkan bagi para seniman.
Hasil
karya seni tidak mutlak universal. Artinya, kesenian hadir tidak selalu
disambut suka cita dan rasa senang dari masyarakat. Ada penolakan dari
masyarakat terhadap hasil karya seni tersebut. Contohnya adalah pro-kontra di
dalam masyarakat terhadap bentuk visual manusia telanjang. Walaupun peristiwa
tersebut telah menjadi masalah besar di negara ini tetapi seolah-olah
pemerintah dan masyarakat seni –para seniman, tutup mata dan kurang mengkaji
permasalahan tersebut yang jelas-jelas sudah menimbulkan ekses-ekses tertentu. Di
negara-negara barat permasalahan diatas sudah menjadi sebuah karya seni yang
dihargai. Objek ini diidentikkan dengan nilai estetika indah nan sakral. Tidak lagi
disikapi sinis oleh masyarakat disana. Latar belakang sejarah mempengaruhi hal
ini. Peradaban barat yang dibentuk oleh diskusi pemikiran dan kajian mendalam
selama beratus-ratus tahun yang lalu telah membuat peradaban ini maju dalam
segala bidang. Tidak terkecuali di bidang karya seni. Dengan perbedaan diatas
dapatlah kesimpulan bahwa proses berkarya di negeri ini dan di negara-negara
barat berbeda, tidak dapat disamakan apalagi dipaksakan cara-cara sudut pandang
tertentu dalam menilai karya seni seseorang. Alasan diatas pulalah yang
menyebabkan penghargaan atas hasil karya seni di negeri ini kurang. Seni masih
dianggap pekerjaan membuang-buang waktu dan aktivitas kurang kerjaan. Lebih parahnya
di era sekarang, seni dianggap tidak menghasilkan uang alias masa depan suram. Sungguh
dangkalnya otak seseorang jika berkata seperti itu. Apakah hidup makmur
sejahtera selalu diidentikkan dengan seberapa banyak uang yang didapat? Alasan
ini jugalah yang mengakibatkan seni mendapatkan perlakuan sinis masyarakat
Indonesia.
Terlepas
dari sisi subjektif ataupun objektif, karya seni tidak dapat berdiri sendiri
tanpa pembuatnya. Penglihatan hasil karya orang awam dan orang seni –orang yang
lama berkecimpung dalam seni, berbeda. Orang awam biasanya melihat karya seni
didasari atas hiburan semata tanpa lebih lanjut mendalami makna-makna objeknya,
teknik-teknik, dan proses berkesenian sang seniman. Tetapi dengan penglihatan
awam tersebut banyak seniman berpendapat lain, mereka berkata bahwa penglihatan
awamlah yang mepunyai suara-suara objektif terhadap karyanya, apakah karyanya
dapat menyampaikan pesannya dengan baik atau tidak. Lain halnya dengan orang
seni. Mereka melihat karya seni sebagai sesuatu mahakarya tinggi manifestasi
Tuhan dalam wujud lukisan, pertunjukan, dan video. Mereka juga melihat karya
seni dari sudut pandang proses panjang seniman. Mereka berpendapat bahwa proses
berkarya seniman sangat mempengaruhi hasil karya seniman tersebut. Tidak jarang
pula orang seni yang hobi mengoleksi lukisan menghargai karya seni tersebut
dengan harga tinggi. Itulah sebabnya kenapa lukisan Bob Sick –yang hanya berupa
coretan-coretan abstrak, banyak dicari orang.
Kesimpulannya,
seni bukanlah hal instan. Seni membutuhkan perjalanan proses panjang dan
seringkali melelahkan. Seni juga merupakan sesuatu hal yang dikonsep dan
tersusun atas rancangan-rancangan teliti dan detail yang disengaja. Dan juga
didasari atas nilai etika, logika, dan estetika sehingga mampu menghasilkan
sebuah hasil karya seni yang mempengaruhi segala sendi kehidupan manusia.
Special Photo Untuk Anda Koleksi
BalasHapus---------------------------------------------
Art Wallpapers, Automotive, Movie, Animal Dll...
Aneka Seni : Dari Besi-Besi Bekas Rongsokan, Amazingg.....!!!
Kumpulan Photo : Kematian Massal Hewan & Ikan-ikan dilaut, Ngeriii.....
Koleksi Gambar Manipulasi Photo, Gak nyangka bangett.....
Koleksi Photo Motor-Motor Gede & Cool..
Karya Seni : Dari Muncratan Air FulColor
Karya Seni : Bentuk-Bentuk Gambar Api
Koleksi Photo Mobil-Mobil Mewah Di Dunia...Ngilerr dahh...
Karya Seni : Fractal Dari Hewan....Kereeennn
Karya Seni : Patung Indah Dari Es Batu
Karya Seni : Ukir Dari Buah-Buahan Yang Menawan...
Koleksi Photo-Photo Pertarungan Hewan Buas
Koleksi Photography Tentang Singa Yang Lagi Meraung
Koleksi Photo Jalan-Jalan Indah di Tengah Hutan Belantara