Sabtu, 20 Agustus 2011

Ayo Bung! Ayo!

Bapak proklamator nan bijak telah pergi, jauh... jauh sekali tak pernah dapat kembali.
Perlawanannya yang tinggi telah berakhir, musnah tinggal cerita.
Jadikanlah Ia sosok mental bajamu, jangan kau agungkan apalagi kau sembah-sembah, sebab Ia bukan Dewa.
Ia sama seperti kita, penuh bau dan kotoran.

Riwayat Bapak revolusi kini sudah usai, Ia meninggalkan sebuah tanah, Ibu Pertiwi.
Sekarang Ibu sendirian, tiada pertiwi tiada harga.
Ia lemah terbaring sakit. Sekarat. Tapi tidak akan mati-mati. Dan apabila sudah waktunya, Ia akan menjadi raksasa yang besar. Yang mengalahkan semua musuh-musuhnya.
Generasi ini adalah waktunya.
Pemuda-pemudi bangsa adalah penawarnya. Saatnya kita bangkit Bung!

Ayo Bung, bertindak!
Ini ketidakadilan kok tetap dipelihara!
Ayo Bung, bekerja dan melawan!
Ini kemerosotan moral kok terus menerus!
Ayo Bung, kejar dan bunuh birokrat busuk!
Rebut uangnya kasih sebar ke penduduk seantero negeri!

Bung ayo Bung rebut kemerdekaan sekali lagi!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar